Search This Blog

Thursday, March 26, 2020

JARING PERTOLONGAN HADAPI COVID19 BERBASIS RUMAH TANGGA


Tak terbayang  sebelumnya bahwa umat manusia di dunia akan mengalami pengalanan yang se-ribet ini, seolah kita harus berhadapan dengan musuh yang tak tampak tapi jelas mengancam. Wajar kalau kita gagap harus berbuat apa, pada saat yang sama kita terdorong untuk melakukan sesuatu, terlebih bagi masyarakat miskin yang tak memiliki cadangan untuk kebutuhan darurat begini.

Karena sudah ada banyak tawaran solusi untuk mengatasi masalah bersama secara kelembagaan, saya memikirkan aneka kemungkinan aksi solidaritas berbasis rumah tangga, di maana kelompok kecil warga bisa menyiapkan tanpa harus bergerombol.  Barangkali pilihan-pilihan berikut akan membantu kelompok-kelompok masyarakat yang akan merencanakan aksi nyata bagi warga miskin dan bagi tim medis.

1. MENYIAPKAN NASI BUNGKUS. Mengapa nasi bungkus? Karena proses pembuatannya tetap bisa dilakukan keluarga-keluarga mampu, dan membagikannya dari mobil atau motor tanpa harus berdekatan. Cukup di berikan pada salah satu orang tukang becak atau tukang ojek online untuk di bagikan pada teman-temannya dan segeralah pergi agar tidak terjadi percakapan panjang atau di keroyok warga lain yang ingin menerima “jatah”.

2. SEDIAKAN TONG ATAU DRUM  berisi air dan siapkan sabun di sebelahnya. Isilah air bersih dengan selang dari rumah terdekat. Pengisian airnya bisa dikoordinir dengan RT demikian juga  soal pembayaran tagihan airnya. Ini sangat diperlukan perkampungan miskin padat penduduk yang tidak tersedia fasilitas umum pencucian tangan.

3. BUAT DAN BAGIKAN MASKER. Pada saat ini banyak orang mengeluh karena tak tersedia masker di pasaran. Hal ini terjadi karena masyarakat tak terbiasa membuat “kebutuhan istimewa” ini.  Padahal masker masih bisa dibuat dari kain berlapis. Untuk itu toko-toko kain pasti melimpah bahan yang belum terjual. Ditambah lagi banyak penjahit kampung yang bisa diajak kerjasama untuk memproduknsinya, tak perlu pabrik. Tentunya perlu konsultasi dokter tentang spesifikasi masker yang akan dibuat agar tepat guna.

4. MENJADI RELAWAN PENYEPROTAN DISINFEKTAN. Banyak orang merasa awam dengan pekerjaan ini. Tetapi kita bisa belajar dari para para petani yang mengoperasikan tangki penyemprot hama, atau petugas kesehatan yang sering melakukan fogging atau pengasapan ketika ada ancaman malaria

5. MEMBANTU PEMBUATAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) BAGI TENAGA MEDIS.  Pada saat ini ada krisis jumlah pelindung diri FACE SHILED, atau pelindung wajah dengan mika penutup seperti helm. Perangkat ini adalah pelindung para petugas medis di rumah sakit dan di lapangan. Kalaupun ada orang yang bersedia membuat secara sosial, tetap perlu relawan untuk merakitnya.

6. MENGHIBUR. Telah viral bagaimana cara masyarakat Wuhan saling menguatkan satu sama lain, mereka berterak dari rumah atau apartemen masing-masing kearah rumah atau apartemen sebelah untuk saling menguatkan tetangga. Di Italia dan beberapa tempat lain ada beberapa penyanyi yang berkeliling menyanyikan lagu solidaritas dan yang membangkitkan semangat. Nah hiburan apa yang tak sulit dilakukan sekaligus aman untuk semua pihak. 

Tentu di luar itu masih perlu orang yang menggalang dana untuk menyiapkan semua aksi nyata ini.


Mari kita tak hanya menyalahkan pemerintah atau petugas apapun, melainkan cari cara-cara sederhana untuk terus saling membantu.